BKKBN ............. Berencana itu Keren....
BKKBN
(Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) ingin terus relevan dengan
masyarakat. Jaman berubah, tantangan pun berbeda dari masa ke masa. Saat ini,
pilihan media lebih beragam dan dekat dengan keseharian Millenial dan
Zillenial, yang menjadi khalayak utama BKKBN. Generasi Millenial dan Zillenial
adalah generasi sangat aktif, pilihan aktivitasnya beragam, mengandalkan
internet dan gadgetsmartphone sebagai saluran interaksi dan aktualisasinya.
Millenial dan Zillenial adalah generasi yang hanya mau menerima sesuatu jika
hal itu relevan dengan hidup mereka. BKKBN yang pernah eksis dan diingat publik
di era 70an-90an, ingin eksis dan relevan dengan konteks kekinian bagi
Millenial dan Zillenial.
Satu
hal yang bisa membuat BKKBN tetap relevan dengan dunia Millenial dan Zillenial
adalah Rencana atau Perencanaan. Kata ‘rencana’ sendiri sudah tersirat dan
tersurat dalam kata ‘Berencana’ di nama ‘Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional’. Juga, tujuan ideal dari kata ‘Kependudukan’ hanya mungkin
terwujud jika masyarakat bisa diajak untuk punya orientasi perencanaan dalam hidup
mereka, utamanya bagi kalangan remaja. Dari masa remajanya hingga mereka
beranjak dewasa/tua dan nanti berkeluarga, Millenial dan Zillenial membutuhkan
perencanaan dalam hidupnya. Mereka perlu perencanaan dari hal kecil/sepele
hingga perkara yang penting dan menentukan hidup mereka. ‘Mau nonton apa akhir
pekan ini?’, ‘Mau jalan-jalan berapa kali dan kemana tahun ini?’, ‘Mau nabung
yang bagaimana agar bisa jalan-jalan?, ’Mau sekolah di mana dan belajar apa?’,
‘Mau kerja dimana dan bidang apa?’, ‘Mau nikah di usia berapa?’, ‘Mau punya
anak berapa?’, ‘Mau pakai kontrasepsi apa?’, ‘Mau pensiun di usia berapa?’, dan
seterusnya. Dengan kata lain, ‘perencanaan’ ingin
dikomunikasikan sebagai gagasan yang penting dan dirasa punya banyak manfaat
bagi Millenial dan Zillenial. Bukan sebagai anjuran dari sosok yang menempatkan
diri lebih tua, lebih paham dan punya kuasa tapi saran dari sosok yang dekat di
hati dan dunia remaja. Bukan BKKBN sebagai suara orang tua yang coba ‘sok
muda’, tapi memang BKKBN adalah suara anak muda itu sendiri. ‘Perencanaan’ sebetulnya merupakan konsep yang bisa dijadikan
sebagai sikap hidup atau mind-set. BKKBN
ingin menyampaikan gagasan perencanaan dengan cara yang fun bagi generasi
remaja (Millenial dan Zillenial), bukan dengan cara top-down, menggurui, taglineistik, jargonistik dan terkesan
memerintah. BKKBN ingin dilihat sebagai teman dan sahabat bagi generasi remaja
dalam menjalani hidup mereka. BKKBN ingin diterima sebagai teman kaum remaja
merencanakan hidup mereka agar mereka bisa menikmati hidup secara maksimal
sesuai cita-cita mereka. Karenanya, perencanaan (dengan segala spektrumnya)
adalah kata kunci dan menjadi tema lomba ini. Rencana atau perencanaan
diharapkan bisa langsung terasa dari karya-karya yang dikirimkan.
BKKBN
hari ini ingin hadir secara berbeda dari BKKBN yang dulu, karena BKKBN
menyadari setiap zaman memiliki keunikannya sendiri, setiap masa mempunya
tantangannya sendiri. BKKBN ingin tampil beda karena tantangan zaman yang juga
berbeda. Di masa lalu, nama BKKBN diingat publik karena lagu Marsnya yang
liriknya menarik dan selalu konsisten menampilkan karakter/figur ayah-ibu-2
anak. Di tambah adanya tagline ‘Dua anak cukup’. Padahal BKKBN sejatinya lebih luas
dari itu. BKKBN, memang mencakup tapi bukan semata soal jumlah 2 anak dan
kontrasepsi. BKKBN memiliki program dengan cakupan yang luas, yaitu
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga, yang dijalankan
secara nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar