Selasa, 08 Desember 2020

BKB HOLISTIK INTEGRATIF

 

A.     Pelayanan yang bisa diberikan pada Anak Usia Dini

1.    Kebutuhan Dasar Anak , meliputi kebutuhan fisik-biomedis (asuh), emosi/kasih sayang (asih), dan kebutuhan akan stimulasi mental (asah).

 a. Kebutuhan fisik-biomedis meliputi : Pemenuhan kebutuhan gizi seimbang, Perawatan kesehatan dasar seperti pemberian ASI eksklusif, Makanan Pendamping ASI, menu seimbang, imunisasi, penimbangan secara berkala.

b. Emosi atau kasih sayang merupakan ikatan dan interaksi yang erat antara orangtua dan anak sejak janin dalam kandungan dan terutama pada tahun-tahun pertama kehidupan anak untuk menjamin terwujudnya rasa aman.

c. Pemberian stimulasi kepada anak merupakan proses pembelajaran, pendidikan dan pembinaan secara bertahap sesuai perkembangan usia anak, agar anak mampu mendayagunakan potensi dan kecerdasannya secara optimal, sehingga anak siap memasuki tahap perkembangan selanjutnya.

2. Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Pelayanan

a. Pelayanan yang holistik dan integratif : setiap anak harus mendapatkan pelayanan kesehatan, gizi, perawatan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan secara terpadu.

 b. Pelayanan yang berkesinambungan : pelayanan secara berkelanjutan sejak janin sampai usia 6 tahun dengan sistem pelayanan terkoordinasi dan terintegrasi.

c. Pelayanan yang tidak diskriminatif : pelayanan hendaknya memberikan perlakuan yang adil kepada seluruh anak baik laki-laki maupun perempuan, tanpa membedakan status apapun.

d. Partisipasi masyarakat, dimaksudkan agar masyarakat dilibatkan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi agar merasa memiliki.

3. Jenis Pelayanan Anak Usia Dini Jenis pelayanan anak usia dini holistik meliputi :

Pelayanan untuk anak Pelayanan yang diberikan secara terus menerus untuk anak dimulai dari janin sampai usia 6 tahun mencakup perawatan, pengasuhan, pendidikan dan perlindungan dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Dengan mengikuti posyandu, pendidikan di PAUD dan Ibu ikut di BKB.

 

 Adapun Pelayanan di BKB bertujuan agar orangtua /Ibu memiliki ketrampilan  dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak, pelayanannya dilakukan melalui kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) meliputi :

 1) Penyuluhan kepada orangtua tentang pentingnya ASI, MP-ASI, gizi seimbang, prinsip pengasuhan yang benar kepada keluarga (ayah dan ibu), pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak.

2) Konsultasi tentang prinsip pengasuhan serta pola asuh yang benar, stimulasi untuk bayi dan anak usia dini.

3) Kunjungan rumah  untuk memantau perkembangan anak.

4) Membantu keluarga melakukan rujukan bila anak mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembang.

5) Menggunakan Kartu Kembang Anak (KKA) sebagai alat pantau perkembangan anak.

6) Melakukan kunjungan rumah

7) Melakukan rujukan apabila ditemukan permasalahan tumbuh kembang anak.

 

Dengan adanya tujuan BKB Holistik Integratif ini diharapkan keluarga keluarga yang memiliki Balita akan berperan aktif dalam mengikuti kegiatan di desa desanya. Karena dengan kegiatan ini berarti akan mendukung peran pemerintah dalam mencegah Stunting pada anak, meningkatkan tumbuh kembangya serta menciptakan generasi muda yang sangat sehat dan produktif

 

AYO IKUT BKB, ANAK SEHAT, IBU CERDAS, KELUARGA BAHAGIA


OLEH

Dra. IDA SWASANTI, MM.M.Si

PENYULUH KB AHLI MUDA KABUPATEN BOJONEGORO 






 

Selasa, 01 Desember 2020

Meningkatkan Pemahaman 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) dalam Pencegahan Stunting

       Pentingnya pembangunan SDM  merupakan kebijakan yang sangat penting, karena itulah maka tak heran bila anggaran bidang kesehatan Pemerintah kita  ini menjadi sangat  besar dibandingkan dari anggaran lainnya. Dalam RAPBN yang sudah disetujui DPR beberapa waktu silam, anggaran  kesehatan sebesar 132,2 triliun. Anggaran yang besar itu diminta Presiden Jokowi untuk dikonsentrasikan pada hal-hal yang bisa berdampak langsung kepada rakyat demi pembangunan SDM yang unggul. Ada  dua hal penting yang harus menjadi fokus perhatian di Kementerian Kesehatan, yakni ketercukupan gizi dan pencegahan penyakit. 

  Salah tu fokus perhatian Pemerintah saat ini adalah Penanganan stunting . Dikarenakan Stunting ini menjadi perhatian mengingat dapat berdampak kepada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktifitas, dan menghambat perekonomian seperti pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan, dan ketimpangan.

      Prevalensi balita mengalami stunting pada 2019 menurun dibandingkan 2018, yaitu dari 30,8 persen menjadi 27,7 persen. Meskipun menurun, tetapi angkanya masih cukup tinggi karena 28 dari 100 balita mengalami stunting. Badan Pusat Statistik (BPS) juga menjelaskan, prevalensi balita mengalami stunting Indonesia masih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara berpendapatan menengah lainnya. 

 


          Salah satu upaya pencegahan stunting adalah dengan mensosialisasikan dan menerapkan pemahaman masyarakat tentang 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Masyarakat harus paham apa yang dimaksud dengan 1000HPK, dan mulai sejak kapan 1000 HPK itu dimulai. Karena dengan pemahaman inilah maka masyarakat akan menerapkan dan mempersiapkan pertumbuhan Bayi dan anaknya kelak. Pertumbuhan fisik dan otak Bayi akan tercipta saat 1000 HPK mereka terpenuhi makanan bergizi, bernutrisi. Dengan kecukupan itulah maka akan dilahirkan generasi yang sehat dan cerdas.

    

            1000 HPK dimulai dari :

  1. Saat Janin ada dalam Kandungan Ibu
  2. Pada saat itulah perkembangan sel otak, syaraf motorik dan sensorik mulai tumbuh. Perhatian orang tua sangat diperlukan untuk kesehatan dan tumbuh kembang janin sampai dengan lahir
  3. Saat si anak sudah terlahirkan, maka pola asuh amat memegang peranan penting. Si Ibu harus aktif si Posyandu, dan ikut kelompok BKB (Bina Keluarga Balita), untuk tumbuh kembang si anak.
  4. Pemberian Gizi yang seimbang, Kesehatan Lahir Bathin dan Menciptakan Genrasi yang Berkarakter, sangat penting. Bimbingan orang Tua sangat diperlukan

Adapun bagi Remaja perlu juga untuk menanamkan pemikiran dalam  menyiapkan diri untuk merencanakan Berkehidupan keluarga, melaksanakan Reproduksi sehat dan Berperilaku Hidup sehat dan Reproduksi Sehat. Hal ini bisa mereka peroleh dengan mengikuti di kegiatan PIK R (Pusat Informasi Konseling Remaja) serta memahami tentang Gen_Re (Generasi Berencana) .

Semoga materi ini dapat meningkatkan pemahaman kita, Salam Gen-Re....Salam BKKBN...Berencana itu Keren,..Salam KB..DAHSAT...Dua anak Lebih Sehat