Kamis, 02 Januari 2020

Rebranding BKKBN 2020


BKKBN ............. Berencana itu Keren....

BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) ingin terus relevan dengan masyarakat. Jaman berubah, tantangan pun berbeda dari masa ke masa. Saat ini, pilihan media lebih beragam dan dekat dengan keseharian Millenial dan Zillenial, yang menjadi khalayak utama BKKBN. Generasi Millenial dan Zillenial adalah generasi sangat aktif, pilihan aktivitasnya beragam, mengandalkan internet dan gadgetsmartphone sebagai saluran interaksi dan aktualisasinya. Millenial dan Zillenial adalah generasi yang hanya mau menerima sesuatu jika hal itu relevan dengan hidup mereka. BKKBN yang pernah eksis dan diingat publik di era 70an-90an, ingin eksis dan relevan dengan konteks kekinian bagi Millenial dan Zillenial.

Satu hal yang bisa membuat BKKBN tetap relevan dengan dunia Millenial dan Zillenial adalah Rencana atau Perencanaan. Kata ‘rencana’ sendiri sudah tersirat dan tersurat dalam kata ‘Berencana’ di nama ‘Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional’. Juga, tujuan ideal dari kata ‘Kependudukan’ hanya mungkin terwujud jika masyarakat bisa diajak untuk punya orientasi perencanaan dalam hidup mereka, utamanya bagi kalangan remaja. Dari masa remajanya hingga mereka beranjak dewasa/tua dan nanti berkeluarga, Millenial dan Zillenial membutuhkan perencanaan dalam hidupnya. Mereka perlu perencanaan dari hal kecil/sepele hingga perkara yang penting dan menentukan hidup mereka. ‘Mau nonton apa akhir pekan ini?’, ‘Mau jalan-jalan berapa kali dan kemana tahun ini?’, ‘Mau nabung yang bagaimana agar bisa jalan-jalan?, ’Mau sekolah di mana dan belajar apa?’, ‘Mau kerja dimana dan bidang apa?’, ‘Mau nikah di usia berapa?’, ‘Mau punya anak berapa?’, ‘Mau pakai kontrasepsi apa?’, ‘Mau pensiun di usia berapa?’, dan seterusnya. Dengan kata lain, ‘perencanaan’ ingin dikomunikasikan sebagai gagasan yang penting dan dirasa punya banyak manfaat bagi Millenial dan Zillenial. Bukan sebagai anjuran dari sosok yang menempatkan diri lebih tua, lebih paham dan punya kuasa tapi saran dari sosok yang dekat di hati dan dunia remaja. Bukan BKKBN sebagai suara orang tua yang coba ‘sok muda’, tapi memang BKKBN adalah suara anak muda itu sendiri. ‘Perencanaan’ sebetulnya merupakan konsep yang bisa dijadikan sebagai sikap hidup atau mind-set. BKKBN ingin menyampaikan gagasan perencanaan dengan cara yang fun bagi generasi remaja (Millenial dan Zillenial), bukan dengan cara top-down, menggurui, taglineistik, jargonistik dan terkesan memerintah. BKKBN ingin dilihat sebagai teman dan sahabat bagi generasi remaja dalam menjalani hidup mereka. BKKBN ingin diterima sebagai teman kaum remaja merencanakan hidup mereka agar mereka bisa menikmati hidup secara maksimal sesuai cita-cita mereka. Karenanya, perencanaan (dengan segala spektrumnya) adalah kata kunci dan menjadi tema lomba ini. Rencana atau perencanaan diharapkan bisa langsung terasa dari karya-karya yang dikirimkan.

BKKBN hari ini ingin hadir secara berbeda dari BKKBN yang dulu, karena BKKBN menyadari setiap zaman memiliki keunikannya sendiri, setiap masa mempunya tantangannya sendiri. BKKBN ingin tampil beda karena tantangan zaman yang juga berbeda. Di masa lalu, nama BKKBN diingat publik karena lagu Marsnya yang liriknya menarik dan selalu konsisten menampilkan karakter/figur ayah-ibu-2 anak. Di tambah adanya tagline ‘Dua anak cukup’. Padahal BKKBN sejatinya lebih luas dari itu. BKKBN, memang mencakup tapi bukan semata soal jumlah 2 anak dan kontrasepsi. BKKBN memiliki program dengan cakupan yang luas, yaitu Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga, yang dijalankan secara nasional.